Dulu sebelum menikah sama sekali tidak terbayang dengan siapa aku akan berjodoh nanti. Tidak sekali, dua kali loh aku gagal dalam menjalani hubungan. Kalau mengingat gimana sakitnya kegagalan itu, rasanya malas untuk menjalin hubungan lagi.
Aku sempat menjomblo cukup lama. Bukan karena patah arang ya, tapi lebih kekondisi malas untuk kembali menjalin kisah asmara. Kayaknya ribet bener harus begini begitu. Belum lagi kalau bertemu dengan yang posesif. Apalagi waktu itu karir ku sudah lumayan di sebuah perusahaan asing.
Ketika usia ku mulai lewat dari 27 tahun. Mama sudah mulai kelihatan khawatir. Maklum aku adalah anak perempuan pertama nya. Sepupu ku juga mulai mengenalkan aku dengan teman temannya.
Sebal juga sih, tapi aku memilih bersikap santai dan memaklumi kekhawatiran mereka. Didalam hati ada keyakinan suatu saat I will find the right man, in the right time.
Terus terang aku juga menyelipkan doa diakhir shalatku agar diberikan jodoh yang baik.
Aku tidak menjadikan kejombloan ku suatu beban. Jalanin saja. Aku juga tidak pernah mentargetkan harus menikah sebelum usiaku 30 tahun. Walau demikian jujur aku tidak pernah menutup diriku. Aku menjalin pertemanan dengan siapa saja.
Sampai akhirnya some one from the past knocking my door. Teman SMA ujug ujug datang silahturahmi. St..st..st…cowok ini pernah aku tolak loh, ketika SMA. Padahal dia dulu termasuk cowok pintar dikelas.
Entah kenapa akhirnya aku malah nge “klik” dengan teman lama ku ini. Saat dia datang lagi dia sudah lebih santai dan enak diajak diskusi. Nah mungkin setelah sekian lama mungkin ini “right time” nya. Disaat kami sdh sama sama dewasa.
Menurut aku jodoh itu mistery juga. Tidak ada kiat kiat yang tepat dalam pencarian jodoh. aku sendiri tidak kaku dengan persyaratan tapi bukan berarti tanpa pertimbangan sama sekali ya. Kebetulan berjodoh dengan seorang dokter. Ada sahabat ku seorang sarjana S2 berjodoh dengan pria yang hanya lulusan S1 dan baik baik saja rumah tangga mereka. Ada yang sama sama S2 malah kandas ditengah jalan.
Jadi jodoh itu masalah hati dan mungkin juga takdir ya. Bagi yang belum menemukan jodoh, santai saja. Ikuti apa kata hati karena kita sendiri yang menjalani hidup ini, bukan orang lain.